Resource Allocation (Alokasi Sumber Daya)

Alokasi/manajemen sumber daya adalah suatu aktivitas terjadwal dan  mengatur sumber daya yang dibutuhkan oleh aktivitas tersebut dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya dan waktu proyek yang dibutuhkan.

Contoh:

Ada 2 faktor yang dapat dikategorikan sebagai strategi di dalam meningkatkan kualitas sumber daya pada perencaan proyek:

Faktor Internal, yaitu apa yang dimiliki oleh karyawan.

Faktor External, yaitu apa yang ada di luar tenaga kerja yang dapat menjadi stimulus bagi tenaga kerja.

Sumber: (Berliana, 2014)

Klasifikasi Alokasi Sumber Daya

  1. Sumber daya tidak terbatas (Unlimited Resources Allocation) Bila tingkat kebutuhan sumber daya ? jumlah sumber daya yang ada
  2. Sumber daya terbatas (Limited Resources Allocation) Bila tingkat kebutuhan sumber daya > jumlah sumber daya yang ada

Sumber: (Hartono, 2017)

Beberapa Kendala Alokasi Sumber Daya

  • Kondisi kontrak
  • Proses konstruksi
  • Waktu
  • dll

Metode Penanganan Konflik Ditinjau dari sudut manajerial:

(Soeharto, 2001) :

1.Memaksakan kehendak (Forcing)

2.Mencari upaya pemecahan masalah (problem solving)

3.Berdamai atau koompromi (compromise)

4.Mendinginkan suasana (smoothing)

5.Menarik diri (withdrawal)

 

 

 

Daftar Pustaka

Sumber Buku:

Soeharto, I. (2001). “Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional) Jilid 1”. Erlangga, Jakarta, 1999

Sumber Internet:

Hartono, Yuliani. 2017. Alokasi Sumber Daya (Resource Allocation).

https://docplayer.info/42085740-Alokasi-sumber-daya-resource-allocation.html [diakses 6 November 2019]

Berliana, Ruth. 2014. Faktor Internal dan Eksternal dalam Mencetak SDM yang Berkualitas.

https://www.blj.co.id/2014/08/27/faktor-internal-dan-eksternal-dalam-mencetak-sdm-yang-berkualitas/ [diakses 11 November 2019]

Susila, Herman. 2012. Metode penanganan konflik dalam pelaksanaan kontruksi Gedung di Surakarta.

https://media.neliti.com/media/publications/141986-ID-metode-penanganan-konflik-dalam-pelaksan.pdf [diakses 8 November 2019]

Project Budgeting

Biaya (Cost) adalah sumberdaya yang dikorbankan untuk mencapai tujuan tertentu.

Pengelolaan Biaya Proyek (Project Cost Management) adalah proses-proses yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa proyek dapat diselesaikan dengan anggaran yang telah disetujui.

Prinsip Dasar Pengelolaan Biaya

Profit, Margin Profit, Siklus Hidup Pembiayaan, Cash Flow Analysis, Tangible Cost or Benefits, Intangible Cost or Benefits, Direct Cost,  dan Indirect Cost

Proses Pengelolaan Biaya Proyek

-Estimasi Biaya

    • Estimasi Top-down atau analogi
    • Estimasi Bottom up
    • Parametric Modeling

-Penentuan Anggaran

    • Tujuannya adalah menghasilkan cost baseline.
    • Cost Baseline digunakan manajer untuk memonitor dan memastikan kinerja dari biaya
    • EVM adalah tehnik pengukuran kinerja proyek yang mengintegrasikan ruang lingkup, waktu dan biaya.

Pengendalian Biaya

    • Dapat dilakukan melalui dokumen perkiraan arus kas,pembayaran uang muka, pembayaran hasil pekerjaan, dll.

 

Jenis Anggaran Biaya

  • Anggaran biaya raba/perkiraan

Anggaran biaya raba dapat dipakai sebagai pembanding/kontrol pada waktu menghitung anggaran biaya pasti.

Perencana, menggunakan anggaran biaya raba untuk keperluan :

1.Sebagai bahan untuk perencanaan bangunan lebih lanjut.

2.Untuk pemilihan alternatif perencanaan.

Kontraktor, menggunakan anggaran biaya raba untuk keperluan :

1.Menentukan keputusan ikut tidaknya dalam pelelangan

2.Memperkirakan modal dalam pelaksanaan pembangunan.

  • Anggaran biaya pasti/definitif

Anggaran biaya pasti harus disusun seteliti dan secermat mungkin, karena hasil yang diharapkan adalah harga bangunan pasti atau harga bangunan yang sebenarnya.

 

Quality Management // Kelompok 7

Quality Management atau Program Mutu adalah semua kegiatan dari fungsi manajemen keseluruhan yang menentukankebijakan mutu, tujuan, dan tanggung jawab, dan menerapkannya dengan menasseperti perencanaan mutu, kendali mutu, jaminan kualitas, dan peningkatankualitas dalam sistem mutu.

 

Tujuan Program Mutu:

  • Mempertahankan Mutu
  • Mengumpulkan Informasi
  • Memenuhi Persyaratan

Langkah Pengendalian Mutu:

  • Perencanaan Mutu
  • Pengendalian Mutu
  • Peningkatan Kualitas

Metode Pengendalian Mutu:

  • Pemeriksaan Dan Pengkajian
  • Inspeksi dan Pemeriksaan Peralatan
  • Melakukan Pengujian Dengan Sampling

 

TQM atau Total Quality Management adalah strategi manajemen yang ditujukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi.

Lima Pilar TQM:

    1. Produk
    2. Proses
    3. Organisasi
    4. Pemimpin
    5. Komitmen

Unsur-unsur utama TQM:

  1. Fokus pada pelanggan.
  2. Obsesi terhadap kualitas.
  3. Pendekatan ilmiah.
  4. Komitmen jangka panjang.
  5. Kerja sama tim.
  6. Perbaikan sistem secara berkesinambungan.
  7. Pendidikan dan pelatihan.
  8. Kebebasan yang terkendali.
  9. Kesatuan tujuan.
  10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.

Prinsip-prinsip TQM:

  • Kepuasan Pelanggan
  • Respek terhadap Setiap Orang
  • Manajemen Berdasarkan Fakta
  • Perbaikan Terus-Menerus

Sistem Manajemen Mutu (SMM) (Quality Management SystemQMS) adalah kemampuan suatu organisasi dalam menjaga kualitas mutu dari jasa atau barang yang dilayankan.

ISO 9000 diperkenalkan pada tahun 1987, berisi dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologi dari SMM. ISO 9000:1987 kemudian direvisi menjadi 9000:1994 (tahun 1994). Pada 2000 diperkenalkan ISO 9001:2000 yang berisi persyaratan-persyaratan SMM (QMS Requirements). Versi 2000 tersebut pada 2008 direvisi menjadi ISO 9001:2008.

Varian dari ISO 9000/9001 adalah ISO 9002, 9003, dan 9004. Namun, yang paling populer adalah ISO 9001. Jika suatu perusahaan sudah memiliki sertifikasi ISO 9001, maka dapat dikatakan bahwa jasa atau barang yang dilayankan perusahaan tersebut sudah pasti memiliki mutu yang terjamin.

Dengan di revisi nya sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008 menjadi ISO 9001 : 2015 terjadi beberapa perubahan –perubahan yang cukup signifikan dan salah satunya adalah perubahan prinsip manajemen mutu dari 8 menjadi 7 prinsip manajemen mutu.

7 Prinsip Manajemen Mutu ISO 9001:2015

  • Customer Focus
  • Leadership
  • Engagement of People
  • Process Approach
  • Improvement
  • Evidence-Based Decision Making
  • Relationship Management

Project Scheduling (II) / Kelompok 6

PROJECT SCHEDULLING

Project  Schedule  atau  jadwal  proyek  dibuat  oleh  manajer proyek  untuk mengatur  manusia  didalam  proyek  dan  menunjukkan  kepada organisasi bagaimana pekerjaan (proyek) akan dilaksanakan.

Hal yang perlu diperhatikan ketika membuat project schedule:

  1. Alokasi resource pada tiap pekerjaan
  2. Identifikasikan setiap ketergantungan
  3. Buat jadwalnya

Contoh:

MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN

Penyebab munculnya konflik:

  1. Adanya perbedaan opini, tujuan dan nilai yang dianut
  2. Seringnya pergantian personil yang sebelumnya mungkin tidak saling kenal, sehingga orang harus bekerjasama dengan orang-orang baru.
  3. Saling mementingkan bagiannya agar pekerjaan di bagiannya akan berhasil. Lebih cepat atau baik.

Pemecahan Konflik

  1. Menarik kembali kesepakatan (Withdrawing)
  2. Mengurangi tingkat kepentingan ketidaksepakatan (menganggap tidak ada konflik)
  3. Menggunakan kekuasaan (Forcing)
  4. Kompromi
  5. Konfrontasi

 

HUBUNGAN ANTAR AKTIVITAS

Mendefinisikan Aktivitas (Activity Definition) Merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan aktivitas atau pekerjaan apa saja yang akan dikerjakan pada proyek.

Terdapat 3 (tiga) aturan dasar dalam menyusun urutan aktivitas:

  • Ketergantungan Mandatori (Mandatory Dependencies)
  • Ketergantungan Lepas (Discretionary Dependencies)
  • Ketergantungan Eksternal (External Dependencies)

Hubungan antar Aktivitas atau Activity Relationship Chart (ARC) adalah digram yang digunakan untuk mendapatkan hubungan dari aktivitas-aktivitas tertentu

 

GANTT CHART

Gantt Chart adalah suatu grafik dimana ditampilkan kotak-kotak yang mewakili setiap tugas dan panjang masing-masing setiap kotak menunjukkan waktu pengerjaan tugas-tugas tersebut dalam format pewaktuan tertentu seperti jam, hari, tanggal, minggu, bulan atau tahun.

 

 

ANGGARAN DAN TUJUAN ORGANISASI

Anggaran: Kumpulan pernyataan mengenai perkiraan atas penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu tahun atau beberapa periode mendatang yang sudah ditentukan.

Fungsi Anggaran: Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.

Cara membuat anggaran proyek:

  • Menyiapkan gambar proyek
  • Menghitung volume pekerjaan
  • Menghitung harga satuan pekerjaan
  • Menghitung jumlah biaya pekerjaan
  • Menghitung rekapitulasi

Critical Path Method (CPM) adalah teknik menganalisis jaringan kegiatan/aktivitas-aktivitas ketika menjalanlankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total

PERT adalah singkatan untuk program evaluation and review techniques (Teknik-teknik revisi dan evaluasi program). Merupakan suatu program (sama dengan proyek) diwakili lewat simpul jaringan dan tanda panah yang kemudian dievaluasi untuk menentukan kegiatan-kegiatan terpenting, meningkatkan jadwal bila diperlukan dan  merevisi kemajuan-kemajuan saat proyek telah dijalankan.

 

Project Schedulling

Estimasi durasi produk
Ada beberapa cara menentukan durasi proyek:
• Asumsikan jika setiap kegiatan selesai dengan normal
• Evaluasi setiap kegiatan secara terpisah
• Gunakan waktu yang konsisten
• Menyimpan perkembangan jadwal

Perhitungan durasi proyek yang sebenarnya
• Metode produktifitas pekerja per-jam
• Metode produktifitas pekerja per hari.
• Penyesuaian dengan kalkulasi durasi
Kita juga harus mempelajari banyak hal yang sudah berlangsung di proyek. Seperti evaluasi kurva-S, mengevaluasi target subkontraktor atau para pekerja, dan menerapkan hasil evaluasi tersebut untuk mencapai target yang diinginkan.

Hubungan antar aktivitas
Activity Relationship Chart (ARC) adalah diagram yang digunakan untuk mendapatkan hubungan dari aktivitas-aktivitas tertentu, sehingga dapat ditentukan aktivitas yang harus berdekatan dan aktivitas yang harus berjauhan dalam suatu perancangan tata letak fasilitas.

Gann chart
Gantt Chart adalah sejenis grafik batang (Bar Chart) yang digunakan untuk menunjukan tugas-tugas pada proyek serta jadwal dan waktu pelaksanaannya, seperti waktu dimulainya tugas tersebut dan juga batas waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tugas yang bersangkutan.

Cara Membuat Gantt chart
• Mengidentifikasikan Tugas
• Menggambarkan Sumbu Horizontal
• Menuliskan Tugas ataupun Bagian Pekerjaan
• Melakukan Pemeriksaan kembali
Fungsi Gantt Chart
• Menentukan durasi pekerjaan terhadap perkembangan waktu
• Perencanaan dan penjadwalan proyek pekerjaan
• Pemantauan kemajuan proyek pekerjaan

PERT
PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur, dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam suatu proyek (Setianingrum, 2011).

Bagan Jaringan Pada PERT
• Panah (arrow) yang diggunakan untuk mewakili suatu kegiatan
• Simpul atau (kode) digunakan untuk mewakili suatu kejadian
Contoh:
Keterangan:
• Kegiatan A dan B merupakan kegiatan Pendahuluan
• Kegiatan C dikerjakan setelah kegiatan A
• Kegiatan D dikerjakan setelah kegiatan B
• Kegiatan E dikerjakan setelah kegiatan C dan D

Critical Path Method (CPM) adalah teknik menganalisis jaringan kegiatan/aktivitas-aktivitas ketika menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total. Critical path sebuah proyek adalah deretan aktivitas yang menentukan waktu tercepat yang mungkin agar proyek dapat diselesaikan. Critical path adalah jalur terpanjang dalam network diagram dan mempunyai kesalahan paling sedikit.
Asumsi Dasar dalam menghitung critical path method
• Proyek hanya memiliki satu initial event (start) dan satu terminal event (finish).
• Saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol.
• Saat paling lambat terjadinya terminal event adalah LS = ES

Teknik Menghitung Critical Path Method
Dimulai dari Start (initial event) menuju Finish (terminal event) untuk menghitung waktu penyelesaian tercepat suatu kegiatan (EF), waktu tercepat terjadinya kegiatan (ES) dan saat paling cepat dimulainya suatu peristiwa (E).

Hitungan Maju (Forward Pass)
Aturan Hitungan Maju (Forward Pass)
• Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan yang mendahuluinya (predecessor) telah selesai.
• Waktu selesai paling awal suatu kegiatan sama dengan waktu mulai paling awal, ditambah dengan kurun waktu kegiatan yang mendahuluinya.
EF(i-j) = ES(i-j) + t (i-j)
• Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan-kegiatan terdahulu yang menggabung, maka waktu mulai paling awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu selesai paling awal (EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu.
Hitungan Mundur (Backward Pass)
Dimulai dari Finish menuju Start untuk mengidentifikasi saat paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LF), waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LS) dan saat paling lambat suatu peristiwa terjadi (L).

Hitungan Mundur (Backward Pass)
• Aturan Hitungan Mundur (Backward Pass)
• Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan sama dengan waktu selesai paling akhir dikurangi kurun waktu berlangsungnya kegiatan yang bersangkutan.
LS(i-j) = LF(i-j) t
• Apabila suatu kegiatan terpecah menjadi 2 kegiatan atau lebih, maka waktu paling akhir (LF) kegiatan tersebut sama dengan waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan berikutnya yang terkecil.
Apabila kedua perhitungan tersebut telah selesai maka dapat diperoleh nilai Slack atau Float yang merupakan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas dalam sebuah jaringan kerja.

Mengatasi konflik penjadwalan
Penjadwalan dalam pengertian proyek konstruksi merupakan perangkat untuk menentukan aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek dalam urutan serta kerangka waktu tertentu, dalam mana setiap aktivitas harus dilaksanakan agar proyek selesai tepat waktu dengan biaya yang ekonomis (Callahan, 1992).
Fungsi Penjadwalan Waktu Proyek
• Menentukan durasi total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.
• Menentukan waktu pelaksanaan setiap kegiatan.
• Menentukan kegiatan yang tidak boleh terlambat atau tertunda pelaksanaannya (kegiatan kritis) dan jalur kritis.
• Menentukan kemajuan pelaksanaan proyek.

Human Resources Project Management, LRC (Linear Responsibility Chart), Produktivitas Tenaga Kerja

Project Human Resource Management atau Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Proyek adalah proses mengorganisasikan dan mengelola atau menempatkan orang-orang yang terlibat dalam proyek, sehingga orang tersebut dapat dimanfaatkan potensinya secara efektif dan efisien.

Tujuan Manajemen SDM Proyek ini antara lain:
1. Tujuan Sosial
bertanggung jawab secara sosial terhadap tantangan dan keperluan yang terjadi di masyarakat.
2. Tujuan Organisasional
asaran-sasaran formal yang disusun guna membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
3. Tujuan Fungsional
Yaitu mempertahankan konstribusi dari sumber daya manusia ditiap departemen perusahaan yang dibutuhkan.
4. Tujuan Individu Atau Tujuan Pribadi

Tahapan MSDM meliputi:
Perencanaan sumber daya manusia, akuisisi tim proyek, mengembangkan tim proyek, lalu mengelola tim proyek.

Kunci Dalam Pengelolaan Proyek MSDM:
1. Motivasi
2. Pengaruh dan kekuasaan (power)
3. Keefektifan

Linear Responsibility Charts adalah suatu alat atau teknik untuk mengidentifikasi area fungsional, kegiatan utama, dan titik keputusan dimana ambiguitas atau konflik terjadi.
Sebuah Linear Responsibility Charts (LRC) atau dikenal sebagai Responsibility Assignment Matriks (RAM) adalah jenis khusus dari matriks yang digunakan dalam manajemen proyek, matriks ini juga menjelaskan apa dan siapa pekerjaan proyek.

3 Elemen Kunci Responsibility Charts
• Keputusan atau tugas
• Stakeholder
• Tingkat partisipasi masing-masing stakeholder dalam setiap keputusan tugas

Membuat Linear Responsibility Charts dengan RACI

Produktivitas Tenaga Kerja
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian, 2002, p.2)

Mengukur Produktivitas
Terdapat dua jenis ukuran jam kerja manusia
1. jam-jam kerja yang harus dibayar
2. jam-jam kerja yang dipergunakan untuk bekerja.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja
Menurut Simanjuntak (dalam Sutrisno, 2009), ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi produktivitas kerja karyawan, yaitu:
• Pelatihan Kerja
• Mental dan kemampuan fisik karyawan
• Hubungan antara atasan dan bawahan

Structuring The Project

Struktur organisasi proyek penting karena kita perlu memiliki gambaran tentang pekerjaan yang akan dilakukan didalam proyek dan siapa yang bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut.
Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan membuat struktur organisasi proyek.

Dalam pelaksanaan sebuah proyek dibutuhkan sebuah wadah atau sarana sehingga dalam pengelolaan proyek kegiatan yang dilakukan memiliki program, visi, misi, dan tujuan yang jelas sehingga pelaksanaan kegiatan proyek memiliki batasan dan standar yang telah disepakati dan dilaksanakan dengan maksimal oleh personel penanggung jawab masing-masing kegiatan.

Organisasi Proyek adalah suatu sarana dalam pencapaian tujuan dengan mengatur dan mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, material, peralatan dan modal secara efektif dan efisien dengan menerapkan sistem manajemen sesuai kebutuhan proyek.
Dan agar tujuannya dapat tercapai, bisa dilakukan proses sebagai berikut:
Identifikasi dan Pembagian Kegiatan
Pengelompokkan Penanggung Jawab Kegiatan
Penentuan Wewenang dan Tanggung Jawab
Menyusun Mekanisme Pengendalian

Struktur organisasi proyek dibuat dengan situasi kultur dan keunikan berbeda berdasar kebutuhan sistem manajemen proyek. Oleh karena itu, organisasi proyek mempunyai susunan dan hierarki yang berlainan pula.
Pemilihan organisasi proyek didasarkan atas tingkat kebutuhan dan kompleksitas proyek; semakin kompleks proyek, semakin kompleks pula susunan organisasinya.
Struktur Organisasi Proyek terdiri dari:
Organisasi Proyek Fungsional
Organisasi Proyek Murni
Organisasi Proyek Matriks

Manajer Proyek adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam mengurus sebuah proyek
Kriteria Manajer Proyek antara lain:
-Kaya akan inisiatif
-Luwes dalam pendekatan tanpa mengorbankan sasaran pokoknya
-Bertanggung jawab
-Merespon sebuah pemikiran atau teorema yang diterima dengan mengevaluasi secara sistematis
-Menyukai tantangan dan memiliki sikap yang selalu bersedia dan siap menghadapi tantangan
-Menguasai aspek hubungan antara manusia
-Kemampuan untuk mengajak anggotanya untuk melakukan sesuatu demi terselenggaranya proyek, karena ia dianggap memiliki pengetahuan
-Kemampuan untuk membuat peserta proyek tanggap terhadap keinginan-keinginannya

Pengenalan Manajemen Proyek

Manajemen Proyek

Proyek adalah usaha sementara yang dilakukan untuk menghasilkan produk, layanan, atau hasil yang unik. Proyek berakhir ketika tujuannya tercapai, atau proyek telah diakiri. Proyek bisa besar atau kecil dan memerlukan waktu singkat atau lama untuk diselesaikan.

Manajemen proyek adalah penerapan pengetahuan, keahlian, alat bantu dan tehnik pada aktivitas proyek untuk memenuhi kebutuhan proyek.

Manajemen Proyek diperlukan untuk:

  • Supaya target tercapai
  • Ingin melakukan perubahan, dan atau pengembangan
  • Memerlukan kecepatan (not business as usual)
  • Untuk mendukung pelaksanaan rencana strategik

 

Atribut Proyek atau sifat proyek di antaranya:

  • memiliki tujuan unik,
  • bersifat sementara,
  • dikembangkan menggunakan elaborasi progresif,
  • memerlukan sumberdaya, seringkali dari berbagai area,
  • harus memiliki pelanggan atau sponsor utama.

 

Batasan-Batasan dalam Proyek antara lain:

  • Sasaran lingkup
  • Sasaran waktu
  • Sasaran biaya

 

Siklus Hidup Proyek

Tahap Konsepsi ?Tahap Perencanaan ? Tahap Eksekusi ? Tahap Operasi

 

Proyek dikatakan sukses apabila:

  1. Menentukan definisi tujuan (goal definition) yang jelas
  2. Hasil dari proyek tersebut dapat diterima oleh pelanggan
  3. Komitmen yang kuat pada suatu proyek
  4. Cakupan (Scope) proyek yang digarap sewajarnya
  5. Biaya yang dikeluarkan ketika proyek terselesaikan tidak jauh dari rencana awal
  6. Kualitas yang baik
  7. Ketrampilan sumber daya manusia
  8. Komunikasi yang baik
  9. Resiko yang ditimbulkandari sebuah proyek kecil
  10. Yang terakhir hasil dari sebuah proyek diharapkan tidak menimbulkan suatu permasalahan baru